Ombak Danau Toba Mengguncang Dunia

f1h2O
F1H2O Danau Toba, Lomba Powerboat di Danau Toba, Balige.

SuaraHKBP.com – Suara hiruk-pikuk ditimpali tepuk tangan penonton yang berada di bibir Danau Toba, bersahut-sahutan tatkala pembalap F1 Powerboat menyalib lawannya pada kejuaraan dunia F1H20. Begitu juga pemandangan di Pelabuhan Muliaraja Napitupulu, Balige, berubah total menjadi lautan manusia. Ada yang datang dari dalam dan luar negeri untuk menyaksikan langsung kejuaraan F1 Powerboat Danau Toba.

Tidak terkecuali Presiden Joko Widodo, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, menteri dan rombongan berada di Tribune VVIP, menyaksikan balapan ini. “Kita harap event ini membangun brand setiap daerah. Danau Toba ada F1 Powerboat, Mandalika ada MotoGP, Jakarta ada Formula E. Ini akan memicu peningkatan ekonomi daerah, sangat bagus sekali,” kata Jokowi, dikutip dari siaran pers Diskominfo Sumut, Minggu (26/2).

Sama halnya dengan Bartek Marszalek, juara F1H2O Toba, juga sangat bangga dan senang bisa mengikuti balapan air di Danau Toba. “Antusiasme masyarakat di pinggiran danau sangat besar. Kami memiliki banyak penonton di tepi danau. Banyak senyuman yang memberi saya kekuatan ekstra, merasa jauh lebih baik di balik kemudi kapal,” kata pembalap asal Polandia ini.

f1h2o
F1H2O Danau Toba- Penonton di bibir Danau Toba.

Usai balap F1 Powerboat ini, nama Toba melambung seakan: “ombak Danau Toba menguncang dunia.” Mendadak menjadi sorotan dunia internasional. Maklum, ada ajang bergengsi tingkat dunia di Balige. Setelah sukses Motor GP di Mandalika, Lombok, rupanya pemerintah bertambah semangat menggelar event yang tak kalah serunya dengan Mandalika di Danau Toba.

Sejak event ini, Balige mendapat kado yang istimewa. Bukan hanya itu, nama Toba-Balige yang selama ini kurang populer—kini berkibar-kibar menghias dunia pariwisata domestik dan internasional. Sekaligus mengingatkan, bahwa Danau Toba bukan hanya Parapat. Ternyata masih banyak desa di pinggiran Danau Toba, yang keindahan alamnya sangat memesona. Sebut misalnya, Tomok, Bakara, Pulau Simandang, Muara, Ambarita, Nainggolan, Simarmata, Pangururan.

Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia. Bahkan, danau yang terdalam di dunia. Berada pada ketinggian 900 meter dari permukaan laut. Airnya yang melimpah juga menopang kehidupan penduduk setempat yang berada di sekitar Danau Toba dan Pulau Samosir.

f1h2o
F1H2O Danau Toba- Penonton memadati tribune untuk menyaksikan lomba F1H20

Begitu juga panorama Danau Toba yang indah, alami, udaranya sejuk, nyaman dan bersih membuat pengunjung betah berlama-lama di tempat ini. Tak berlebihan, kalau ada menyebutkan, berada di Danau Toba serasa di Swiss. Maklum, wisatawan disuguhkan pemandangan yang sangat menarik, ada gunung, lembah dan bukit mengitari Danau Toba. Karena itulah, memandang danau dari berbagai sudut tak pernah bosan melihatnya. Mata seperti dimanjakan dengan birunya permukaan Danau Toba. Tak ketinggalan langit di atas danau tampak biru—bagaikan lukisan raksasa.

Selama F1 H20 berlansung, perekonomian penduduk lokal turut menggeliat. Lihatlah, lahan-lahan perorangan di bibir danau berdiri beberapa cafe. Kafe ini, menyediakan minuman ringan dan kopi khusus dari Toba sekalian menonton lomba F1 H20. Selain itu, ada juga tribun perorangan untuk F1 yang menghadap ke danau. Pemerintah memang mengutamakan kepentingan ekonomi rakyat di acara ini. Seperti oleh-oleh khas Balige/Toba: bolu gulung.

Ketika digagas lomba F1 Powerboat, tak perlu repot membangun danau dan mencurahkan air ke dalamnya. Air Danau Toba melimpah tidak akan habis-habisnya. Semua telah tersedia berikut panorama alam yang tiada taranya. Belum lagi keramahan penduduk setempat yang kukuh menjaga dan merwat filosofi: Dalihan na Tolu (somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu)
Seperti dilontarkan Menteri Luhut B Panjaitan, orang Batak gampang diatur dan diajak kerja sama. Betul sekali! Asalkan tau celah dan jalur pendekatannya. Bukan mengandalkan kuasa, kehebatan dan jabatan—tapi sikap empati—memposisikan diri seperti apa adanya mereka.

Selanjutnya, entah berapa puluh kali lagi diadakan lompa di tempat ini—air tetap tersedia—termasuk kondisi Danau Toba tidak akan pernah berubah. Tinggal kemauan dan peduli merawat dan menjaga lingkungan hidup sekitar kawasan Danau Toba. Tuhan telah memberikan semua itu untuk dinikmati penduduk yang berada di kawasan Danau Toba dan sekitarnya. Tak salah jika ada yang bersaksi: “Danau Toba adalah kepingan surga.” (bas)

 

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.