Menulis Feature Mengasikkan

Tak setiap wartawan mampu menulis feature—karena spesifikasinya beda dari penulisan berita.

Buku Jurnalistik
Buku Menulis Feature di Jagat Digital Karya Baharuddin Silaen

Feature. Satu kata yang akrab di ranah jurnalisme. Secara spesifik, feature berupa suatu telaahan istimewa di luar news—walaupun kerap bertautan dengan straight news (berita langsung) Rosihan Anwar, salah satu sesepuh pers Indonesia pada lokakarya di Medan, menyebut feature sebagai: karangan khusus.

Tak setiap wartawan mampu menulis feature—karena spesifikasinya beda dari penulisan berita. Sebutlah, Mahbub Juaedy, Rosihan Anwar, Mochtar Lubis, Markus D Wakkary, adalah beberapa nama jurnalis yang piawai merangkum suatu topik menjadi feature yang menarik. Ketika dunia jurnalistik kini bertransformasi menjadi jurnalisme siber/online, feature pun mulai ramai menghiasi layar kaca digital.

Sebenarnya, secara teori menulis feature di wilayah digital, tidak berbeda dari menulis feature di media konvensional (cetak) Namun secara teknis, tentu dibutuhkan diksi, akurasi dan tuturan bahasa yang singkat padat agar mudah dicerna pembaca. Keakuratan dan gaya bahasa yang sederhana di zaman ketika banyak pilihan sumber informasi saat ini—menjadi suatu yang sangat penting.

Terkait penulisan feature di media sosial, Baharuddin Silaen lewat bukunya bertajuk; “Menulis Feature di Jagat Digital,” diharapkan dapat membantu para jurnalis media siber mengemas tulisan dengan apik—terkhusus bagi para pemula yang secara kuantitas terus berkembang di era digital saat ini.

Selain membantu yang gemar menulis—dalam buku diuaraikan juga dengan rinci apa saja yang mesti dikuasai penulis media cyber agar tulisannya menarik dan dibaca citizen media online. Inilah sekaligus yang membedakan menulis di media cetak dengan media online—yang kini digandrungi berbagai kalangan untuk berbagi informasi.

Seperti juga beberapa buku yang ditulis sebelumnya tentang jurnalistik—merupakan sumbangsih sangat prestisius dalam frame literasi yang terus bergerak linier dari waktu ke waktu. Buku ini menjadi panduan yang bermanfaat—tak hanya bagi kalangan jurnalis—bahkan juga untuk mereka peminat tulis menulis di ruang terbuka seperti media sosial.

Belajar menulis—tidak mengenal batas usia. Termasuk menulis feature—salah satu kreasi jurnalistik yang mengasyikkan—memperluas cakrawala nalar untuk memahami sesuatu dalam konteks memperkaya pengetahuan. (Leonardo TS Simanjuntak, praktisi jurnalistik)

IKLAN

1 Comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.