
SuaraHKBP.com | Jaringan Doa Wanita Interdenominasi Jakarta Selatan (JDW Jaksel) selalu eksis dalam pelayanannya terutama terhadap kaum yang termarjinalkan. Juga secara rutin mengadakan ibadah setiap bulan. Dan ibadah kali ini, JDW Jaksel bermitra dengan Persekutuan Doa Esther (PD Esther) yang diadakan di Kediaman Keluarga Adri Subono, Pondok Indah, Jakarta, 14 Februari 2023.
Sebelum ibadah, Ketua JDW Roos Simanjuntak menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Ibadah dibuka dengan bernyanyi dan berdoa.
Dalam ibadah tersebut, Pasangan Suami dan Istri Arthur, Kaunang dan Julie Kaunang, memberikan kesaksian. Arthur Kaunang, seorang pemusik dan penyanyi rock yang terkenal di era 80-an, bersaksi betapa gelap kehidupannya justru pada masa jayanya.

Bahkan ia pernah mengalami titik nadir di kehidupan, under zero, berutang kesana kemari demi tuntutan kehidupan. Sampai suatu hari Arthur berjumpa dengan Yesus dan berkata kepadanya: “Marilah kepada-Ku semua yang berbeban berat dan aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Perjumpaannya dengan Yesus mengubah total kehidupannya, dari kehidupan yang biadab (meminjam istilah istrinya), berubah menjadi kehidupan yang beradab.
Selesai kesaksian Arthur mempersembahkan pujian ciptaannya sendiri terinspirasi dari seorang lumpuh yang menunggu kesembuhan di tepi kolam Bethesda.
Kesaksian istrinya, Julie Kaunang, membuat semua yang hadir terkesima bahkan ada yang meneteskan air mata. Betapa tidak! Sejak anak-anak mereka (tiga orang) masih kecil, sudah mengalami KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).

Kekerasan yang Julie terima tidak tanggung-tanggung dari mulai verbal dan fisik, pernah sampai mengalami koma dua bulan, karena dibanting, dilempar, dan diinjak–injak, sampai tulang rusuk menusuk paru-parunya.
Belum lagi perselingkuhan dengan berbagai wanita yang dilakukan oleh suaminya.
Dalam kehidupan pernikahan mereka Arthur sering meninggalkan keluarganya bertahun-tahun tetapi selalu kembali lagi kepada istrinya yang sah yang dinikahinya.
Semua boleh dijalani oleh Julie berkat kesabaran, ketabahan, dan kesetiaannya kepada Tuhan. “Puji Tuhan! Sekarang mereka menjadi saksi Kristus yang hidup-melayani, memberitakan Firman Tuhan, kemana Tuhan memanggil mereka, bahkan saat ini mereka sudah membangun sebuah gereja,” ujarnya.
Dalam kesaksiannya Julie berkata, bahwa mereka baru kehilangan putra kedua (40 tahun) karena kanker lever. Artis terkenal bernama Tessa Kaunang adalah putri mereka yang sampai saat ini masih eksis di dunia hiburan.

Pembicara Pastor Nita Gunawan memberi kesaksiannya, dia terpanggil dari Amerika tempatnya berdomisili, melayani di Sumba, Nusa Tenggara Timur. Diperlukan dana, daya, pikiran dan doa untuk merealisasikan pelayanannya.
Medan yang sangat keras, kesulitan air, panas terik, masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, tapi Nita tetap semangat, karena perintah dari Tuhan padanya untuk menolong, memberi dan mengasihi yang berkekurangan.
Nita terinspirasi dari Firman Tuhan seperti yang tertulis di Amsal 3: 27 yakni: “Janganlah menahan kebaikan dari pada orang–orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya.”
Usai kesaksian dan renungan dilanjutkan doa syafaat oleh Ita Nasution. Doa penutup dan berkat oleh Pdt Julie Matondang.
Sebelum makan siang, semua pengerja berfoto bersama dengan jemaat yang hadir. Semua acara sejak awal, pertengahan sampai selesai berjalan dengan penuh sukacita.
Ada perbedaan dari setiap yang hadir, ada perubahan, setiap orang yang datang pulang dengan hati yang baru ! Ada kuasa rohul kudus untuk melakukan perubahan dalam pelayanan yang lebih prima sesuai talenta masing-masing dan bertujuan untuk kemuliaan nama Tuhan.
(St. Rita SS)
Be the first to comment