Asal-Usul Ikan Mujair dan Protein yang Dikandungnya

Ikan Mujair
Ikan Mujair

SuaraHKBP.com || Ikan mujair,  salah satu jenis ikan yang banyak ditemukan di Indonesia.  Nama latin Oreochromis mossambicus.  Disebut juga: Mozambique tilapia atau Java tilapia. Mujair merupakan ikan asli perairan Mozambik, Afrika. Keistimewan ikan ini, mudah beradaptasi dengan lingkungan, sehingga ia dapat hidup di perairan air tawar maupun air payau.

Kurang tahu persis, bagaimana ikan ini bisa sampai ke Indonesia. Namun, di Indonesia ikan ini pertama kali ditemukan pada 1936 oleh Mbah Moedjair warga Desa Papungan di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur.

Mbah Moedjair yang bernama asli Iwan Dalauk, kala itu pergi ke Teluk Serang yang berada di laut selatan Blitar, Jawa Timur, untuk melakukan Tirakat mandi di Pantai Serang. Ia menemukan jenis ikan asing di tempat itu, yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Lalu, tertarik karena tingkah unik ikan yang menyimpan anak-anaknya di dalam mulut ketika ada bahaya dan kemudian dikeluarkan lagi setelah keadaan sudah aman.

Mbah Moedjair membawa pulang beberapa ikan yang ia temukan, untuk dibudidayakan di rumah. Awalnya,  mendapat kendala karena perbedaan jenis air, ikan yang ia bawa mati saat dimasukkan ke dalam air tawar.

Mbah Mujair dan makamnya
Mbah Mujair dan makamnya

Namun, Mbah Moedjair tidak putus asa, ia rela bolak-balik ke Pantai Serang yang berjarak 35 kilometer dari desanya untuk mengambil ikan itu kembali. Kemudian mengembangbiakkan di air tawar. Ia berjalan kaki melewati hutan belantara, naik turun bukit dengan akses jalan yang sulit dan memakan waktu dua hari.

Eksperimen berikutnya, Mbah Moedjair mencampurkan air laut dengan air tawar secara terus menerus dengan tingkat konsentrasi air tawar yang semakin lama semakin banyak dari air laut, sampai kedua jenis air yang berbeda ini dapat menyatu. Usaha Mbah Moedjair kemudian membuahkan hasil pada percobaannya yang ke-11. Ia berhasil mempertahankan empat ekor ikan tersebut hidup di air tawar.

Ikan yang dipelihara Mbah Moedjair berkembang dengan cepat. Menghasilkan banyak telur dengan cara menyimpannya di dalam mulut sampai telur-telur tersebut menetas menjadi anak ikan.

Berita ikan tersebut menyebar dan kemudian mendapat perhatian dari warga desa. Hingga akhirnya kabar ini sampai ke telinga Schuster, seorang warga Belanda yang berprofesi sebagai Kepala Penyuluh Perikanan di Jawa Timur.

Schuster kemudian berkunjung ke desa Mbah Moedjair, Desa Papungan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar, untuk melihat ikan temuannya itu. Setelah dilakukan identifikasi, diketahui ikan tersebut bernama Tilapia mossambica yang berasal dari Afrika.

Ikan ini cepat bertelur, memiliki pertumbuhan yang pesat serta dapat hidup di semua lingkungan air. Itulah sebabnya, ikan tersebut diberi nama lokal; “ikan Mujair” yang diambil dari nama sang penemu ikan tersebut: Mbah Moedjair. Pemerintah Hindia Belanda mengapresiasi usaha Mbah Moedjair dalam membudidayakan ikan Mujair dengan memberinya santunan sebesar Rp 6 per bulan.

Ikan Mujair semakin populer di masa pendudukan Jepang. Ketika itu, pasukan Jepang membawa ikan tersebut ke seluruh daerah untuk dibudidayakan dalam tambak-tambak. Mbah Moedjair kemudian diangkat menjadi pegawai negeri tanpa harus mendapatkan beban kerja.

Tepat setelah enama tahun kemerdekaan Indonesia, pada 1951, Kementerian Pertanian RI memberikan surat tanda jasa kepada Mbah Moedjair sebagai penemu sekaligus perintis perkembangbiakan ikan Mujair. Selain itu, Mbah Moedjair juga mendapat penghargaan berskala internasional dari Konsul Komite Perikanan Indo Pasifik,pada 1953.

Pemerintah Indonesia  sejak 1982, pemerintah menggalakkan program pengembangan aneka ikan dengan menyebarkan bibit-bibit ikan Mujair dalam kolam pekarangan hingga waduk-waduk.

Ikan Mujair Sumber Protein dan Omega-3

Ikan mujair merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selain rasanya yang tidak terlalu amis, harga ikan mujair yang relatif terjangkau juga membuatnya digemari di Indonesia. Meski begitu, banyak yang tak menyadari manfaat dari mengonsumsi ikan mujair. Inilah kandungan nutrisi ikan mujair yang punya khasiat untuk kesehatan tubuh!

Mujair juga termasuk jenis ikan serbaguna.  Bisa mengolahnya dengan cara direbus, digoreng, maupun disajikan sebagai pepes agar lebih gurih. Selain itu, ikan mujair punya kandungan nutrisi yang dapat membantu memenuhi kebutuhan asupan gizi harian sekaligus memberikan manfaat ksehatan.

Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia, kandungan nutrisi yang terdapat pada 100 gram (g) ikan mujair goreng yaitu: Energi: 416 kalori (Kal) Protein: 46.9 g, Lemak: 23.9 g, Kalsium: 346 miligram (mg) Fosfor: 654 mg, Natrium: 54 mg, Kalium: 278.9 mg, Retinol (Vitamin A): 12 mikrogram (mcg), Dari kandungan gizinya, ikan mujair merupakan sumber protein serta lemak yang dilengkapi dengan beragam mineral dan vitamin. Pada ikan mujair juga terdapat asam lemak omega-3 dan omega-6.

Jenis mineral lain yang juga melengkapi nutrisi ikan mujair adalah selenium yang berguna mendukung berbagai fungsi organ tubuh. Sama halnya dengan ikan mujair yang tak hanya mudah diolah, tetapi juga punya rasa yang lezat dan banyak mengandung nutrisi.

Membangun dan meperkuat masa otot

Salah satu kandungan nutrisi yang paling bermanfaat dalam ikan mujair adalah protein. Protein diperlukan oleh tubuh sebagai bahan bakar untuk menambah massa otot dan tulang, memperbaiki jaringan, memperlancar aliran oksigen ke seluruh tubuh, dan lainnya.

Selain itu, kandungan kalsium yang tinggi pada ikan yang hidup di air tawar ini bisa membuat tulang semakin kuat. Kalsium juga membantu proses kontraksi otot. Karena itu, makan ikan mujair membantu menambah jumlah protein dan otot pada tubuh agar dapat bekerja optimal untuk menjalani aktivitas.

 Menjaga kadar kolesterol

 Selain menjadi sumber protein, manfaat ikan mujair lainnya adalah mengandung asam lemak omega-3. Omega-3 adalah asam lemak tak jenuh yang berguna bagi tubuh. Berfungsi untuk meningkatkan HDL (kolesterol baik) Asam lemak ini juga dapat menurunkan kadar trigliserida tinggi dalam darah dan membantu meredakan peradangan.

Namun, asam lemak omega-3 tidak dihasilkan secara alami oleh tubuh. Itulah mengapa penting untuk mendapatkan asupan omega-3 dari makanan. Meskipun kandungan omega-3 pada ikan mujair tidak begitu tinggi seperti yang ada pada ikan laut, makan jenis ikan tawar yang satu ini tetap berkhasiat baik untuk membantu menjaga kadar kolesterol.

Membantu Mengontrol gula darah

Melansir dari Harvard Health Publishing, ternyata kandungan omega-3 pada ikan mujair ternyata lebih rendah daripada omega-6 yang juga terkandung di dalamnya. Penemuan ini cukup meragukan banyak orang apakah khasiat yang dimiliki ikan mujair baik untuk tubuh mengingat omega-6 dikenal sebagai ‘lemak jahat.‘

Meski begitu, omega-6 masih boleh dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Asam lemak pada ikan mujair ini juga memiliki manfaat penting untuk menghasilkan energi.

Pada penderita diabetes, omega-6 dapat membantu meningkatkan respons sel-sel otot terhadap insulin, yaitu hormon yang mengubah gula darah menjadi energi.

Memperkuat sistem imun

Salah satu kandungan mineral yang ada di dalam ikan mujair yakni selenium. Selenium adalah mineral yang dapat membantu kerja sistem kekebalan tubuh. Setidaknya terdapat 47 mikrogram (mcg) selenium dalam ikan mujair. Mineral selenium ini dibutuhkan oleh kelenjar tiroid agar dapat bekerja dengan optimal. Hal ini berguna untuk membantu penyerapan nutrisi dari makanan dan memperlancar metabolisme tubuh. Selain itu, selenium berperan dalam kesehatan reproduksi. Itu sebabnya, saat tubuh mendapatkan asupan selenium yang cukup, bisa mengurangi risiko munculnya kanker prostat.

Aman untuk anak-anak dan ibu hamil

Kandungan merkuri yang rendah pada ikan mujair ternyata juga termasuk salah satu manfaat yang dapat  diperoleh. Seperti diketahui merkuri merupakan jenis logam berbahaya. Menyantap makanan yang mengandung merkuri berisiko menyebabkan kerusakan, penyakit saluran pencernaan, maupun saluran kemih.

Selain itu. ikan mujair termasuk ikan air tawar yang biasanya diternakkan dalam akuarium atau tangki yang tertutup. Cara ini membuat ikan-ikan tersebut tidak terpapar banyak polusi sehingga cenderung lebih aman untuk dimakan. Bahkan, ikan mujair sangat baik dimakan oleh anak-anak dan ibu hamil karena dipercaya memiliki kandungan merkuri yang cukup rendah.

(Bas/SimulasiKredit.com dan hellosehat)

 

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.