
SuaraHKBP.com || Situ Cipondoh pada mulanya hanyalah rawa tak terurus—berbentuk cekungan besar yang permukaan airnya ditutupi eceng gondok. Situ ini merupakan bendungan buatan—bukan situ alami.
Pemerintah Kolonial Belanda membangun bendungan ini, sekitar 1930-an untuk menyimpan air saat musim kemarau dan mengairi persawahan penduduk yang ada di sekitar danau.
Sebelumnya, luas Situ Cipondoh mencapai 142 hektar—kini menyusut menjadi 126,17 hektar. Situ Cipondoh berfungsi juga sebagai tandon air bagi masyarakat setempat pada saat musim kemarau.

Selain itu, situ ini berfungsi sebagai pengendali banjir. Mampu menampung debit air lebih dari empat juta meter kubik dengan kedalaman empat meter.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten—sedang gencar melakukan normalisasi Situ Cipondoh.
Normalisasi danau berkaitan dengan keinginan Gubernur Banten Wahidin Halim, menjadikan Situ Cipondoh menjadi Landmark Tangerang.

Situ Cipondoh berlokasi di Jalan Kyai Haji Hasyim Ashari, Cipondoh, Kota Tangerang. Letaknya persis di depan kantor Kecamatan Cipondoh, Tangerang.
Akses menuju Danau Cipondoh sangat mudah dijangkau dengan kendaraan baik umum atau pribadi. Pengunjung dari Jakarta, bisa melalui Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan menyusuri Jalan Tol Tangerang-Merak. Keluar dari tol, melalui jalan Sultan Ageng Tirtayasa dan Jalan Jali.
Situ ini cocok dijadikan tempat rekreasi bersama keluarga. Baik juga tempat bersantai menghilangkan kejenuhan dan kelelahan yang ditimpali nuansa alami yang segar.

Situ Cipondoh merupakan kawasan yang secara fisik memiliki luas dan karakteristik sebagai situ dan berfungsi hidrologis sebagai tandon air di wilayah Kecamatan Cipondoh, Kecamatan Pinang, dan sekitarnya—sekaligus juga sebagai reservoir.
Terkait dengan tata ruang kota—wilayah perairan situ direncanakan sebagai kawasan konservasi, preservasi, serta kawasan rekreasi. Wilayah daratannya dirancang sebagai kawasan jalur hijau dan kawasan permukiman.
Selain hamparan air yang cukup luas—tersedia juga sarana rekreasi bebek terapung yang dikayuh—bisa membawa pengunjung berkeliling menyusuri danau. Begitu juga pepohonan rindang di sekitar situ menjadikan suasana lokasi wisata bertambah sejuk dan menyegarkan.
Tidak terkecuali aneka hidangan lezat tersedia di warung makan di sekitar danau. Makanan yang sajikan; nasi plus lauk pauk dan ada pula makanan ringan seperti siomay atau mie pangsit. Jangan lupa, ada juga ikan bakar khas Cipondoh. Bukan hanya itu, ada es buah atau es kelapa muda. Harga makanan dan minuman di sekitar danau ini sangat terjangkau dan murah meriah.
Pengunjung juga bisa membawa makanan sendiri. Tempat makannya, bisa memilih sendiri sesuka hati—mau di bawah pohon atau di bawah saung yang telah disediakan.
Tempat ini tak terlalu ramai dikunjungi pada hari biasa. Lain halnya jika di akhir pekan—tempat wisata air sangat ramai. Namun sejak wabah Covid-19 merebak, wisatawan yang berkunjung ke Situ Cipondoh, berkurang.
Bagi yang senang memancing, Situ Cipondoh pilihan yang tepat. Saban hari—puluhan orang memancing ikan di Situ Cipondoh. Mereka datang dari berbagai tempat bahkan dari luar Tangerang. Ada ikan baung, mujair, gabus, lele, ikan mas. (bas)
Be the first to comment