KUNCINYA INVESTASI ; JANGAN TUNDA ! 

Tiga Kantong Mengatur Keuangan Pribadi
Matdio Siahaan

KUNCINYA INVESTASI ; JANGAN TUNDA ! 

 

Permasalahan  

Timbulnya berbagai masalah di masyarakat seperti kemiskinan dan tindakan kriminal bahkan pencurian barang maupun uang karena terpaksa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari.

Tindakan memalukan ini terpaksa akibat dari kelakuan orang yang tidak punya apa-apa lagi, padahal keluarga butuh makan, ini salah siapa ? Banyak orang mengutamakan pola hidup konsumtif daripada pola hidup hemat akibatnya masa depan suram atau miskin. 

Merubah Mindset 

Pernah saya dengar nasehat dari Ibu Mertua, yakni pada saat mau menanak nasi, ambillah satu kepal beras dari setiap satu mud /gelas beras yang akan dimasak di magic jar, kemudian simpanlah itu di tempat yang khusus yang sulit dijangkau, kalau perlu jangan kelihatan oleh mata, dan dianggap kejadian itu seolah-olah tidak terjadi dan tak ada, karena penggunaannya hanya terpaksa saja, mindset inilah yang perlu dibangun, karena dengan menyimpan sebagian dari kekurangan tanpa merasa kekurangan

Tindakan seperti ini pada awalnya sulit dilakukan karena timbul pertanyaan bagaimana masa depan anda ? Apakah anda pernah membayangkan bagaimana kehidupan anda di masa depan ? Apakah hidup sejahtera, atau miskin ? Tentunya pilihan pertama menjadi orang yang Sejahtera dan Sentosa. Oleh karena itu alasannya dari sejak muda , perlu disadarkan agar dari masa muda mempersiapkan hari tuanya dengan melakukan investasi. 

Sekarang perlu mempunyai pengetahuan dasar mengenai investasi, jangan berpikir nanti, tunggu masih muda, ingin menikmati dulu sepuasnya dan bersenang-senang dulu, akhirnya lupa dan ludes uangnya. 

Ketemu gajian lagi, bayar utang dulu yang bulan lalu, ada keinginan tapi tidak terlaksana, ujung-ujungnya yang terjadi lobang tutup lobang bahkan masuk lobang dan tidak mampu keluar dari lobang yang sama.  

Hal inilah yang mendorong penulis untuk sharing pentingnya berinvestasi. Hal yang sama jangan terjadi pada keluarga di masa depan. Berinvestasi itu pekerjaan berat karena konsep berpikir harus menyisihkan sebagian dari pendapatan, sementara pendapatan bulanan masih kurang, belum ada uang yang lebih dari kebutuhan sehari-hari, pada hal bukan demikian, hal itu dianggap menjadi kebutuhan saat ini yang dinikmati dimasa yang akan datang.  

Sekarang setelah kita mengetahui tujuan investasi itu sangat penting, tinggal memilih Apa bentuk investasi dan Kemana investasi itu di taruh, disini perlu pertimbangan, karena  ada beberapa hal seseorang masih enggan berinvestasi seperti keterbatasan waktu, rasa ketakutan, investasi masih dianggap mahal dan caranya memusingkan. 

Padahal kalau tidak dilaksanakan investasi segera, nilai uang akan menurun dari tahun ke tahun, sekalipun kita simpan di bank kadang tidak sebanding jasa bank dengan tingkat inflasi yang terjadi sehingga apa yang bisa dibeli hari ini belum tentu tahun depan bisa beli dengan harga yang sama. 

Oleh karena itu, lebih baik apabila setiap seseorang memiliki uang lebih agar segera menginvestasikan uangnya jangan biarkan uang menganggur, jadi uang itu dikaryakan atau istilah dari Tung Desem Waringin “diternakkan untuk beranak pinak”.  

Hindari pola  hidup Konsumtif 

Jangan tunda berinvestasi ! Jangan ragu, harus bisa menahan selera untuk membeli barang-barang konsumtif dan barang mewah walaupun itu dengan diskon yang menggiurkan. Belilah hanya yang dibutuhkan saja, bukan yang diinginkan karena yang diinginkan itu belum tentu dibutuhkan saat ini. 

Tundalah keinginan itu, alihkan kepada hal-hal yang kebutuhan utama dan membeli barang yang bisa dipakai berulang-ulang jangan membeli barang hanya bisa dipakai satu kali langsung dibuang, itu pola hidup konsumtif. Tetapi kenyataannya seringkali kebutuhan untuk berinvestasi kalah oleh kebiasaan konsumtif.  

Kebiasaan menunda keputusan berinvestasi masih banyak menjangkiti kaum milenial yang tidak tahan menghadapi godaan besar dari barang-barang konsumsi. Ada juga dipengaruhi oleh gaya hidup yang sedang trend saat ini yakni minum kopi sambil merokok di kalangan anak muda masa kini. 

Contoh nyata kebiasaan konsumsi masih lebih dominan dibandingkan investasi. Kalau dihitung biaya ngopi dan beli rokok sehari kalau dihitung dalam satu bulan sudah berapa ? Apalagi tindakan merokok itu sama saja membakar uang dan rejeki yang diberikan oleh Tuhan. Kenapa tidak bisa dialihkan membeli produk reksadana atau menabung emas di pegadaian  yang bisa terjangkau. 

Dalam pengelolaan keuangan personal, investasi menjadi salah satu instrumen yang menentukan tercapainya tujuan hidup sejahtera di masa yang akan datang. Jadi berinvestasi bukan hanya angan-angan tapi  tindakan nyata yaitu  tahan godaan, selera, hilangkan kendala sikap konsumtif dan hindari menunda-nunda investasi. 

 

Penulis : Matdio Siahaan, SE., MM., CP.NNLP. 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Jakarta. 

Senin,15 Maret 2021 

 

 

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.