
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, meninjau rumah tawanan keluarga Raja Sisingamangaraja XII di Pearaja, Huta Toruan V, Tarutung, Selasa (22/9). Ia mengatakan jika ahli waris Raja Pontas Lumbantobing (pemilik rumah) mengizinkan, Pemkab Tapanuli Utara akan membangun kembali berbentuk replika rumah tawanan untuk dijadikan objek wisata sejarah.
Nikson menambahkan, bangunan akan disenergikan dengan merawat rumah Raja Pontas Lumbantobing, yang masih satu lokasi dengan rumah tawanan menjadi satu paket objek wisata yang diharapkan akan banyak dikunjungi wisatawan. “Apalagi lokasinya sangat dekat dengan Kantor Pusat HKBP Pearaja dan persis di depan HKBP Pearaja,” kata Bupati Nikson.
Raja Pontas Lumbantobing punya andil besar untuk memajukan orang Batak, dengan menerima misionaris Dr IL Nommensen untuk memberitakan Injil ke Tanah Batak. Raja Pontas Lumbantobing adalah orang pertama dibabtis menjadi Kristen di Tanah Batak.

Belanda mengontrak rumah itu dulu dari Raja Pontas Lumbantobing, untuk dijadikan rumah tawanan keluarga Raja Sisingamangaraja XII. Saat ini rumah itu dihuni menantu putri Raja Sisingamangaraja XII; Samaria Nagok Sinambela, Op Kiel Boru Tambunan.
Tahun 2008, rumah ini terbakar dan seluruh isinya termasuk Pinggan Pasu dan dokumen hangus menjadi abu. Namun dapurnya masih utuh, dan itulah yang ditempati Op Kiel Tambunan saat ini.
Sebelumnya, mengenai rumah tawanan sudah ditulis Martua Situmorang dan di-posting di Facebook. Rupanya Bupati Nikson segera merespon dan mengunjungi keluarga Op Kiel yang menempati rumah itu selama ini.

Saat mengunjungi rumah tawanan, Bupati Nikson Nababan didampingi Sekda Indra Nababan, Kadis Pariwisata Bihot Aritonang, Kadis Dapil PP Rudi Sitorus, Kadis PUPR Dalan Simanjuntak, Kadis Cipta Karya Gultom, Humas Keprotokolan Donna Situmeang, Camat Tarutung R Lumbantobing,Lurah Hutatoruan V Yudisium Hutagaol.
Op Kiel Tambunan menceritakan kepada Bupati Nikson, sampai sakit perut berdoa agar hujan lebat turun, supaya bak air berisi. Tetapi, tadi pagi doaku terjawab. Bukan hujan yang turun, tetapi air dari PDAM telah mengalir dengan lancar. “Ini berkat kehadiran Pak Bupati dan baru saya mandi tadi, ” ujarnya berguyon membuat bupati bersama rombongan tertawa terpingkal pingkal.
Rumah tawanan keluarga Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII di Pearaja, Kelurahan Hutatoruan V Tarutung Tapanuli Utara, kondisinya sangat memrihatinkan. Rumah yang bersejarah ini, dihuni putri Sisingamagaraja XII; Samaria Nagok Sinambela yang meninggal 1990. Suaminya Gr Mangatas Sitompul, guru SMP Sigompulon, meninggal 1977.

Kini rumah yang digunakan tentara Belanda menawan keluarga Raja Sisingamangara ini, ditempati Op Kiel Boru Tambunan, setelah suaminya Batara Sitompul meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Saat ini kondisi rumah tinggal hanya dapur, tidak layak huni. Bahkan air dari PDAM juga tidak lancar. “Tolonglah Pak Situmorang diberitahukan ke PDAM Mual Natio, agar air bisa mengalir,” ujar Boru Tambunan berharap.
“Dulu rumah ini sangat panjang. Disebut rumah ganjang. Tetapi hangus terbakar, tinggal hanya dapur,” kata Op Kiel Boru Tambunan.
Menurut Op Kiel isteri kelima Raja Sisingamangaraja XII Boru Nadeak. Anak pertama Raja Sabidan Sinambela. Anak kedua Raja Pangarandong Sinambela meninggal semasa lajang di Kudus. Anak ketiga Putri Lopian Sinambela. “Paling bungsu Samaria Nagok Sinambela dan itulah mertuaku,” katanya. (Martua Situmorang)
Be the first to comment