
Bagaimana mengatur keuangan pribadi agar kita bisa bebas dari masalah-masalah finansial minimal setiap bulan bisa cukup dan bebas dari hutang. Sering terjadi pendapatan sebulan cukup hanya tujuh koma, artinya setelah tujuh hari sudah habis.
Setelah itu cari lobang tutup lobang sampai akhir bulan terus batuk-batuk sampai susah bernapas dan terasa dunia ini gelap dan sebulan terasa tujuh tahun. Aduh lama sekali.
Karena itu, agar pola hidup seimbang bisa dijalani, perlu disadari bahwa pengeluaran yang dilakukan harus lebih kecil dari pengeluaran. Pola mengatur pengeluaran itu ada pembagian yang perlu diperhatikan, yakni sistem 50 persen-30 persen-20 persen yaitu pengeluaran 50 persen untuk kebutuhan dasar yang kita butuhkan untuk makan, listrik, uang kos, sekarang ikut pulsa/internet.
Pengeluaran 30 persen untuk simpanan/tabungan dan perencanaan investasi, berupa mas, deposito, reksa dana, kalau sudah bisa beli property rumah kecil atau tanah berupa kavling.
Pengeluaran 20 persen untuk hobby, makan enak, nonton film dan jalan-jalan. Ini bukan termasuk kebutuhan mendesak, hanya untuk memberikan kesegaran dan kebugaran jiwa dan raga.
Pencetus ide ini adalah ahli bidang keuangan Warren dan Tiyagi, hal ini sudah banyak yang mencoba ternyata dapat membantu untuk mencapai bebas financial.
Dengan tiga kantong di atas, siap menampung uang yang kita terima setiap bulan yakni berupa gaji. Ketiga kantong tersebut harus benar-benar dipisahkan satu dengan yang lain, tutup dan kunci.
Jangan diputar-putar sesuai selera, harus disiplin, kalau sudah dipisahkan jangan diambil lagi, pergi ke mal semua dibeli dengan modal keinginan, itu harus dihindari.
Semua pengeluaran yang tidak bermanfaat dibatasi, kalau tidak bermanfaat atau tidak mendesak tahan dulu. Setiap rencana perlu budgeting dulu, berpikir panjang dan berhitung nilai apa yang didapat kalau kita membeli sesuatu barang.
Pertimbangkan nilai manfaatnya itu namanya value of spending, membeli/mengeluarkan uang harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan kita.
(Matdio Siahaan, Dosen Universitas Bhayangkara, Jakarta Raya)
Be the first to comment