
(SuaraHKBP.Com) Pengabdian tanpa henti untuk masyarakat. Semangat itulah yang tergambar dari sosok pria kelahiran Sialang Buah, Kabupaten Sergei, DR Hotner Tampubolon, SE, MM.
Kini, Hotner Tampubolon menyalakan kembali ‘obor’ pengabdiannya untuk melayani masyarakat dengan mencalonkan diri menjadi anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.
Hotner Tampubolon menjadi Caleg DPRD DKI Dapil 4 (Kecamatan Matraman, Pulogadung dan Kecamatan Cakung) Nomor urut 1 dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Nomor 20. Untuk memudahkan sosialisasi dalam spanduknya tertulis ” Partainya No.20, Calegnya No.1″

Rekam jejak Hotner Tampubolon sudah tak diragukan lagi. Selama 27 tahun, ia telah mengabdi sebagai abdi/pelayan masyarakat di Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.
“Setelah purna tugas, lanjut sebagai Dosen Tetap pada Program Pascasarjana Universitas Kristen Indonesia, memanfaatkan talenta mengajar untuk melayani,” katanya.

Dalam tugas sebagai Aparat Pemda DKI, Hotner pernah dipercaya menjabat sebagai Kepala Bidang Perencanaan, Kepala Bidang Lingkungan, Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Kepala Bidang Pengawasan, dari tahun 1987-2009.
Terakhir, dia menduduki posisi Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Pemprov DKI Jakarta sampai tahun 2011.
Berkat kecakapan, kedisiplinan, kesetiaan, ketekunan dan pengabdiannya sehingga menjadi panutan bagi pegawai lainnya, khususnya menempuh Pendidikan S3 pada saat menjabat.
Hotner juga dianugerahi Bintang Tanda Jasa berupa Satya Lencana Karya Satya 10 Tahun (tahun 1997) dan Satya Lencana Karya Satya 20 tahun (tahun 2009) dari Pemerintah RI.
Caleg DPRD DKI
Terjunnya Hotner menjadi caleg DPRD DKI tentu bukan tanpa alasan. Ia melihat masih banyak hal dari peran dan fungsi lembaga legislatif belum berjalan sebagaimana mestinya. Itulah salah satu obsesi dan motivasi yang membuat dia bersedia menjadi Caleg DPRD DKI Jakarta.

Seperti diketahui, ada tiga fungsi DPRD secara normatif yakni fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan yang mesti dijalankan dalam kerangka representasi rakyat.
Dan DPRD sebagai lembaga legislatif merupakan lembaga perimbangan terhadap kekuasaan eksekutif yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah provinsi.
Hotner menekankan, disamping fungsi diatas, tak kalah penting adalah peran legislatif (DPRD) untuk mengakselerasi fungsi DPRD tadi, semisal dalam hal inisiatif Rancangan Perda.
Dia mencontohkan UU Perlindungan Konsumen, hingga kini Peraturan Daerah (Perda) tentang perlindungan konsumen itu tidak ada.
Menurutnya sudah sepantasnya hal itu diinisiasi oleh DPRD, karena setiap tahun khususnya pada saat lebaran kita menemukan makanan kadaluarsa.
“Masak masyarakat kota metropolitan masih terancam dengan makanan kadaluarsa!” imbuh dia.
Demikian juga dengan aspek kehidupan lainnya seperti sanitasi khususnya limbah domestik, gali septitank, karena lahan tidak luas dan jarak beberapa meter gali pompa air.
“Inilah pentingnya peran inisiatif DPRD untuk menelorkan perda tentang itu,” tegas dia.
Hotner melanjutkan dari sisi peran pengawasan dan Penganggaran DPRD, hendaknya para anggota DPRD tidak hanya mengawasi penggunaan anggaran namun juga pemanfaatan aset yang dibeli misalnya, barang-barang yang dibeli seperti komputer.
“Mesti dilihat apakah ada dampak dan manfaat dari penggunaan komputer tersebut. Jadi, bukan hanya sekedar meneropong (out put) atau mengawasi administrasi pengadaan komputernya saja tapi juga pada pemanfaatannya (out come),” urai dia.
Jadi, menurutnya, pengawasan harus maju dua dimensi kedepan. Yaitu, bukan hanya dimensi pengadaan barang secara administrasi saja, tapi juga bagaimana pengawasan terhadap pemanfaatan aset/ barang-barang yang dibeli tersebut.
Aktif di HKBP
Sebagai Anggota Jemaat HKBP Rawamangun, Jakarta Timur, Hotner bangga menjadi warga HKBP dimana organisasi gereja ini responsif terhadap perkembangan dan perubahan yang ada.
“Perubahan itu pasti, karena itu HKBP juga memang harus berubah dengan meningkatkan kualitas pelayanannya,” ujar dia.

Hotner, yang sudah aktif di HKBP Rawamangun sejak remaja ini juga melihat pelayanan gereja HKBP di beberapa tempat sudah proaktif, tidak lagi hanya sebatas di dalam gereja. Tapi juga bagaimana gereja dapat berkontribusi bagi lingkungan sekitarnya.
“Pun, mengupayakan bagaimana orang-orang yang terpinggirkan itu mau mengunjungi gereja. Institusi gerejalah berinisiatif mengajak mereka. Jadi, pelayanan gereja tidak hanya menunggu di altar gereja tapi mesti menjemput dimanapun jemaat, termasuk orang-orang yang di pinggiran jalan dan kolong-kolong jembatan, Inilah peningkatan kualitas pelayanan,” kata mantan Anggota Dewan Koinonia HKBP Rawamangun ini.
Hotner, yang kini menjadi utusan tetap dari Jemaat HKBP Rawamangun untuk Sinode Distrik HKBP DKI Jakarta ini, sangat mendukung manakala dicetuskan dalam sinode Distrik November 2018 bahwa HKBP Distrik DKI Jakarta dapat menjadi lokomotif pengembangan HKBP di Indonesia, dalam memacu inovasi kualitas pelayanan HKBP, dari mulai anak-anak sekolah Minggu, remaja, naposobulung, ama dan ina baik di dalam gereja maupun diluar gereja.
BIODATA:
Nama : DR Hotner Tampubolon SE, MM
TTL : Sialang Buah, 10 Oktober 1955
Pendidikan terakhir : Program Doktor (S3) Universitas Negeri Jakarta
Nama Istri : Rosita Batubara SH
Nama Anak:
– Harold Donnel Tampubolon, MBA (SBM ITB)
– Warren Stepen Tampubolon (STEI, ITB)
– Pricilia Rebecca br Tampubolon ( Fak Teknik UI)
Pendidikan Terakhir:
– Program Doktor (S3) 2006 Jurusan Manajemen Universitas Negeri Jakarta
Kepangkatan Akademis sebagai Dosen tersertifikasi, dengan Pangkat, Lektor Kepala
Be the first to comment