Konsultasi Nasional HKBP 2018,  Momen Revitalisasi HKBP Pasca 100 Tahun Nommensen

Berfoto bersama usai Ephorus HKBP menyematkan ulos kepada Menteri Koordinator Maritim Luhut Binsar Panjaitan dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

SuaraHKBP.Com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Maritim, Jend (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan, mewakili Presiden RI, membuka secara resmi Konsultasi Nasional (Konas) HKBP 2018 yang diadakan di Sopo Marpingkir HKBP, Jakarta, Selasa, 10 Juli 2018.

Menko Maritim, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam sambutannya mengajak para jemaat dan pimpinan gereja untuk menjadikan gereja HKBP yang holistik, transformational dan pelayanan.

Lebih jauh Luhut menjelaskan peran HKBP yang holistik terkait dengan spiritual, sosial dan intelektual. Dan transformational berupa pembaruan hidup, pekerjaan dan pelayanan baik serta kesaksian hidup yang baik. Sedangkan pelayanan berupa pengetahuan kerohanian, jawaban atas tantangan zaman, pelayanan sekolah, rumah sakit, panti asuhan, kewirausahaan, sosial dan ketahanan ekonomi.

Juga, lanjut dia, gereja harus dapat membaca tanda-tanda zaman untuk melihat kemajuan teknologi yang dapat mengubah mindset manusia. Sebab itu dalam program STT HKBP perlu diberikan fokus terhadap Industri 4.0.

“Gereja HKBP harus mampu melakukan transformasi dalam berpikir dan bertindak, dengan menjadi lebih transparan dan profesional, serta melihat perkembangan teknologi yang pesat, dan melihat kebutuhan generasi milineal yang akan datang,” simpul Luhut.

Sementara Ephorus HKBP, Pdt. Dr. Darwin Lumbantobing, mengutarakan konsultasi ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan merevitalisasi semua program yang dilakukan HKBP selama ini, yaitu di bidang persekutuan, kesaksian dan pelayanan dengan titik tolak berpikirnya adalah situasi dan kondisi HKBP pasca 100 tahun IL Nommensen.

“Apa dan bagaimana pelayanan yang sudah dilaksanakan HKBP pada masa Nommensen dan pada masa 100 tahun pasca Nommensen, serta apa dan bagaimana upaya merevitalisasinya. Kemudian apa dan bagaimana antisipasi, prediksi, rancangan, dan arah pelayanan HKBP pasca 100 tahun Nommensen,” ujar dia.

Sedangkan Ketua Umum Panitia Konas HKBP, Pdt. Midian KH Sirait, MTh, mengatakan tantangan penting yang harus dihadapi HKBP saat ini adalah terkait isu perubahan sosial di tingkat internasional, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, degradasi kerukunan atau intoleransi, perubahan ekonomi dan politik.

“Semua isu itu menjadi fokus perhatian gereja HKBP yang sangat penting saat ini agar harus tetap dapat membentangkan sayapnya diantara tantangan tersebut,” kata dia.

Midian menambahkan Konas HKBP 2018, yang dihadiri lebih dari 1000 perwakilan Jemaat HKBP dari seluruh Indonesia ini, mengambil tema “Revitalisasi Program Pelayanan HKBP, Persekutuan, Pelayanan dan Kesaksian HKBP untuk masa yang akan datang”.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dalam sambutannya, berharap Konas HKBP bisa memunculkan ide dan terobosan baru ditengah-tengah perubahan zaman.

“Saya berharap Konas ini dapat menelurkan keputusan yang berdampak positif bagi HKBP, Jakarta dan Bangsa Indonesia,” tandas dia.

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.