
Jahowa Debatan do, Partanobatoanta
Musunta ingkon talu do, Dibahen pangondinganta
Ianggo musu i, i ma sibolis i, jorbut do tahi ni
Mangago jolma i; ndang dapot na mangatup
Lagu karya Martin Luther yang diciptakan pada 1528 berjudul: “Johowa Debatanta do,” membahana di Gedung Sopo Bolon, Sopo Marpingkir, Jakarta, saat ibadah Memperingti 500 Tahun Reformasi Martin Luther, Minggu (29/10)
Sore itu, ribuan warga HKBP memadati Gedung Sopo Bolon, untuk mengikuti ibadah Memperingati 500 Tahun Martin Luther, yang secara bersamaan diadakan di tiap distrik. Begitu juga suasana kebaktian berbeda dengan kebaktian Minggu, Patik ni Debata dohot lapatanna, dibacakan secara bergantian oleh pendeta.
Acara didahului dengan prosesi, dalam barisan ada pendeta memakai topi khas Martin Luther, yang diikuti Naposo Distrik DKI Jakarta dari 53 resort sambil membawa vandel yang diiringi musik tiup dari HKBP Cijantung.
Praeses Pdt Midian KH Sirait, dalam kotbah yang dikutip dari Mateus 23: 34-46, menguraikan makna kasih kepada Tuhan dan kepada sesama umat manusia. Kasih atau Hukum Taurat, hubungan manusia secara vertikal kepada Tuhan dan hubungan horizontal terhadap sesama manusia.

Tidak cukup hanya mengasihi Tuhan (vertikal-Red) tapi membenci sesama manusia (horizontal-Red). Sebalikya, tidak cukup hanya mencintai dan mengasihi sesama manusia, tapi lupa kepada Tuhan. “Jadi, kasih itu berhubungan dengan Tuhan dan sekaligus berhubungan dengan sesama manusia,” ujar Midian KH Sirait.
Apalagi kehidupan Kristen tidak pernah terpisah dari kasih. Kasih adalah ciri Kristen. Kasih yang saling membantu, saling memperhatikan, dengan melakukan kasih seperti akan menjadi berkat bagi sesama. “Inilah arti 500 tahun reformasi.” ucap Pdt Midian.
Disebutkan, reformasi mengajak berdoa bersama, berbagi kasih kepada sesama demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Sebab itu, apa pun yang kita kerjakan hari ini, kerjakanlah dan lakukanlah dengan yang terbaik. Sekecil apa pun itu, akan menjadi berkat bagi sesama, berkat bagi Distrik DKI, bagi HKBP dan bagi semuanya. “Reformasi, adalah juga kesempatan merenungkan firman Tuhan yang berlandaskan kasih setiaNya,”ucapnya.
Ibadah perayaan diselang-selingi lagu pujian dari; Paduan Suara Distrik DKI Jakarta (PS Solafide, PS Gracia, PS Debora, PS Cressendo Choir, PS Hosianna) Soripada ni Pandita, Ama HKBP Taman Mini, Persekutuan Parompuan Distrik, Peserta Calon Pendidikan Sintua HKBP Distrik DKI Jakarta dan Parhobas Kantor Distrik.
Ada juga sambutan pada peringatan reformasi ini, disampaikan mantan Sekjend HKBP Pdt Mori Sihombing. Ia mengatakan, momentum yang berharga ini mari dipergunakan mengembangkan serta meningkatkan pelayanan di Distrik DKI Jakarta. “Selamat reformasi,” ucap Pdt Mori Sihombing.
Reformasi Martin Luther
Martin Luther dikenal sebagai reformator Protestan. Orang Jerman yang mereformasi gereja yang kala itu disebut Katolik, sekitar 1517. Martin Luther menempelkan 95 dalil sebagai bentuk protes yang dianggapnya tidak kristiani.
Dalil yang direformasinya mengenai; Indulgensia, penjualan surat pengampunan dosa, Alkitab yang hanya dapat dibaca pendeta dan tidak dapat dibaca warga jemaat.
Ketika ia berada di tempat persembunyian; Benteng Wartburg, Jerman, Martin Luther menerjemahkan Alkitab Perjanjian Baru ke bahasa Jerman, supaya firman Tuhan bisa dibaca oleh warga jemaat gereja.
Selain menerjemahkan Alkitab, ia juga mengajar di Universitas Wittenberg, berkotbah untuk menyebarkan pembaharuan/reformasi ke seluruh Eropa.
Pengajaran Martin Luter yang sangat terkenal adalah; Solus Kristi, Sola Gratia, Sola Fide, Sola Scriptura, Sola Deo Gloria (Keselamatan adalah pemberian Allah kepada manusia di dalam Yesus Kristus. Manusia diselamatkan hanya oleh anugerahNya, karena Kristus hanya melalui iman. Manusia dapat yakin akan hal ini, hanya oleh firman yang tertulis dalam Alkitab dan firmanNya saja yang dapat menuntun kita dengan benar untuk mengucapkan kemulian bagi Allah)
Martin Luther adalah juga penulis Buku Katekhismus yang berisi pengajaran dasar iman Kristen.
Pada 1546, Martin Luther, meninggal dunia, namun teologianya dan reformasinya masih diteruskan oleh gereja-gereja Protestan. bas
.
Be the first to comment