BERITA KESELAMATAN DI DAERAH PERTANIAN

Tarutung, SUARAHKBP.COM – Warga jemaat HKBP pada umumnya bermukim di daerah pertanian, mengingat Indonesia adalah negaraagraris/pertanian.

Sebab itu, pendeta yang melayani di daerah pertanian sebaiknya memberi perhatian kepada anggota jemaat yang tinggal di daerah itu.

Karena itu, kita harus benar-benar mempersiapkan sumber daya manusia yang handal untuk menggeluti bidang pertanian. Harus diakui, upaya mengembangkan daerah pertanian sangat kurang, begitu juga tenaga-tenaga di bidang pertanian kurang memadai.

Pernyataan ini, disampaikan Ephorus HKBP Pdt Darwin Lumbantobing, pada saat pertemuan dengan tamu dari Taiwan di Kantor Pusat HKBP Pearaja, Tarutung, Sabtu (25/2)

Rombongan dari Taiwan; Mr Wang H Ten, Mr Kenneth Mou dan Mr Kuo Nai Chang dari Taiwan.

Kunjungan ini, untuk menjalin kerjasama bidang pertanian organik, yang difasilitasi James Sirait (HKBP Reformanda Bandung) dan Lumumba Sirait.

Darwin Tobing menambahkan, warga jemaat sangat membutuhkan pelayanan yang berkaitan dengan pertanian.

Pemberitaan Injil seharusnya dapat menjadi aktual dan terdepan apabila dapat bersentuhan langsung dengan kehidupan: pertanian misalnya.

Sebab itu, HKBP membutuhkan bantuan yang dapat dipergunakan mengelola bidang pertanian. Seperti; pupuk, pemasaran, sisitim yang berhubungan dengan pertanian milik HKBP yang ada di Baniara Tele, dihibahkan oleh warga jemaat kepada gereja untuk dikelola.

Luas lahan Baniara Tele ini, sekitar 40 hektar yang diserahkan warga jemaat dengan maksud agar gereja yang mengolah daerah ini menjadi daerah pertanian, maupun industri dan usaha lainnya.

“Sebenarnya, lahan ini, sudah diserahkan puluhan tahun lalu, tapi kita belum bebuat apa-apa untuk mengelolanya,” kata Darwin Lumbantobing.

Melalui biro hukum, dua bulan lalu, masyarakat Tele kembali menanyakan apakah lahan ini masih diperlukan HKBP?

Jadi, kami selalu berdoa bagaimana daerah yang begitu indah yang disumbangkana anggota jeamaat dapat dikelola dengan baik dan menghasilkan.

“Rupanya inilah realisasi dari doa serta harapan warga jemaat dan kami sangat senang atas kedatangan Mr. Wang dan teman-teman, sehingga impian selama ini dapat terelaisasi dalam waktu dekat ini,” kata Darwin.

Kemudian, Mr Wang menyampaikan terima kasih kepada Tuhan, bisa sampai ke Pearaja. Kami dapat bertemu langsung dengan ephorus dan pendeta serta dapat berdiskusi. Mr Wang adalah pensiunan dari satu perusahan pupuk Jepang: Nissan. Salah satu perusahaan pupuk di Jepang yang besar.

Nissan selain memproduksi pupuk juga mengola air limbah menjadi air bersih.

Terima kasih buat Tuhan yang memberikan pikiran yang jernih, kata Mr Wang, sehingga saya siap menerima tugas ini.

Tadi malam kami bertiga berdiskusi bagaimana merelalisasikan satu ide yang menarik yang bisa membangun satu proyek yang mana di Indonesia belum ada, yang bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya.

Tanah ini 90 persen milik Kristen, jika dikelola dengan baik bisa menambah nilai plus di negeri ini.

“Jadi apa yang harus dilakukan sekarang?” ujar Mr Wang.

Ephorus HKBP menjelaskan saat diskusi, ada 40 hektar tanah belum produktif. Jadi sebaiknya kita akan membangun satu agrobisnis, ada wisata, peternakan, perkebunan (holistik) Termasuk akan membangun gereja di dalamnya.

Mendirikan satu tempat untuk aktivitas peribadahan dan itu juga untuk tempat bermeditasi (retreat).

Kita juga akan bisa dikerjasamakan dengan masyarakat sekitar untuk mengolah tanah.

“Saya akan meneliti tanaman yang akan ditanam setelah meninjau lokasi. Jadi, hasil pertanian selain dapat mensejahterahkan masyarakat masih dapat jual ke luar,” ucap Wang.

Wang menambahkan, akan melakukan pembuatan pupuk dari kacang kedelai sebagai bahan dasar utama untuk dipermentasikan dirubah menjadi asam amino menjadi nutrisi bagai makanan. 

Dari pepaya, pisang, dipermentasikan akan menjadi hormon tumbuhan. Cuka, bawang putih, cabe, Si02 dapat dijadikan pestisida, semua bahan adalah bahan alami.

Jadi tidak merusak tanah dan manusia. Yang sudah dibuat adalah pupuk S1, permentasi kacang keledai. Ini adalah penjelasn sederhana bahan dasar pupuk yang tidak beracun.

“Saya berharap pengalaman saya bisa berhasil dan tidak mengecewakan harapan kita semua,”kata Wang di akhir diskusi.

Rombongan dari Taiwan bersama rombongan Ephorus HKBP selanjutnya meninjau lokasi ke Baniara Tele.

(bas/arthur)

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.