Perayaan Dies Natalis UKI: UKI MENUJU UNIVERSITAS UNGGUL DI ASIA

Sidang Terbuka Senat Dalam Rangka Dies Natalis Ke-63 UKI

Kita harus bergerak satu irama untuk bekerja keras membangun UKI dengan visi yang baru untuk membawa UKI menjadi universitas yang unggul dalam pengajaran dan penelitian di Asia,  2034.

“Kita harus bekerja keras secara konsisten,” kata  Rektor UKI Dr Maruarar Siahaan, dalam pidato perayaan Dies Natalis UKI Ke-63 di Jakarta.

Sebab itu, menurut Maruarar Siahaan, dibutuhkan dukungan penuh pengurus yayasan untuk memungkinkan UKI berlari secara cepat mengejar ketertinggalan dan untuk melampaui tahap-tahap dalam roadmap yang tersusun dalam strategic plan menuju sasaran yang ditentukan dalam visi dan misi UKI.

Dengan potensi dan sumber daya yang ada, harus dilakukan optimalisasi sumber daya yang dimiliki.

Melakukan pengembangan, baik program pendidikan baru yang serasi dengan visi dan misi UKI maupun peningkatan income seluruh tenaga pendidik dan kependidikan, sehingga setiap orang memberikan yang terbaik dari dirinya bagi UKI.

Kita semua kiranya dapat menjadikan Dies Natalis UKI Ke-63 ini, sebagai momen untuk menyadari UKI telah tua, tetapi harus bekerja keras membangun UKI dengan compassion, commitment, confidence dan competence menuju universitas unggul di Asia.

Peniupan Lilin dan Potong Kue Ulang Tahun Dies Natalis Ke-63 UKI
Peniupan Lilin dan Potong Kue Ulang Tahun Dies Natalis Ke-63 UKI

Puncak perayaan Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia Ke-63,  diawali dengan Sidang Terbuka Senat UKI, yang diadakan di Lantai 3, Aula Kampus UKI, Cawang, Jakarta (18/10).

Perayaan didahului  ibadah syukur, yang dipimpin oleh Pdt Samsir Deli Sinaga.

Dalam sidang terbuka, Prof Dr Ing Uras Siahaan, lic.rer.reg, menyampaikan orasi ilmiah bertajuk; “Tantangan Pendidikan Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia” (MEA)

Dalam orasi, Uras Siahaan menguraikan beberapa tantangan MEA Indonesia yakni; kekurangan tenaga kerja terampil, yang akan sangat dibutuhkan oleh negara-negara tetangganya.

Bila hal ini berlangsung terus, maka peluang yang ada akan berubah menjadi ancaman bagi perkembangan perekonomian Indonesia.

“Karena itu, dibutuhkan kesadaran dari tenaga terampil kita untuk menguasai bahasa asing,” kata Uras Siahaan.

Disebutkan, tantangan lainnya adalah adanya jurang antara negara dengan kelas ekonomi maju dan menengah maupun rendah, antara negara demokratis liberal dan otoriter.

“Komunitas antarnegara dengan kondisi seperti ini akan sulit berkembang,” ujarnya.

Menurut Uras, MEA, dibentuk dengan misi menjadi perekonomian ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan nagara-negara yang perekonomiannya lebih baik.

Selain itu, MEA didirikan untuk membangun posisi strategis negara anggotanya di kancah internasional.

Tantangan bagi Indonesia di masa depan adalah memperbaiki posisi dan kondisi UMKM, sehingga bisa lebih banyak dalam perkembangan perekonomian nasional dan memberi peluang kerja lebih besar.

“Kita harus memanfaatkan peluang yang sudah terbuka ini dengan sebaik-baiknya, antara lain, dengan mempersiapkan SDM Indonesia, yang kompetitif dan berkualitas global,” katanya.

“Sebab itu, UKI harus mengantisipasi perubahan yang sedang terjadi sekarang supaya lulusannya dapat ikut serta dalam aktivitas kerja sama di dalam MEA,” tambahnya.

Ketua Yayasan UKI, Dip Ing Salomo Panjaitan, mengutarakan untuk menjadikan UKI sebagai perguruan tinggi modern dan excellent (PTS unggulan di Kopertis 3) memang masih panjang dan memerlukan komitmen tinggi serta menuntut konsistensi kita semua.

Salomo Panjaitan menambahkan, Yayasan UKI berkomitmen  memberikan dukungan penuh baik melalui studi lanjut dosen juga dengan usaha renovasi serta pembangunan fisik gedung, baik untuk ruang kelas, pembangunan rumah sakit dan gedung-gedung lain.

Berkaitan dengan itu, Yayasan UKI sedang melakukan penyusunan master plan pembangunan UKI melalui sayembara yang diharapkan mampu menghasilkan master plan yang sesuai dengan kebutuhan UKI di masa yang akan datang.

Pada sidang senat terbuka juga diberikan penghargaan bagi dosen berprestasi dan tenaga kependidikan berprestasi.

Usai sidang senat terbuka, puncak perayaan dies natalis  dilanjutkan dengan acara  peniupan lilin dan pemotongan kue ulang tahun  UKI   ke -63.

Alumni UKI, Joy Tobing bernyanyi turut memeriahkan Dies Natalis Ke-63 UKI
Alumni UKI, Joy Tobing bernyanyi turut memeriahkan Dies Natalis Ke-63 UKI

Beragam kegiatan digelar pada puncak perayaan seperti;  pangggung kreasi berupa penampilan band dan tarian mahasiswa UKI serta stand up comedy, drama dari beberapa fakultas dan Simulasi Sidang (Peradilan Semu) yang berlangsung di lobby utama UKI.

Tak kalah menarik adalah suguhan kreasi nasi tumpeng dari masing-masing fakultas yang ada di UKI dan hiburan dari artis yang juga mahasiswa yang sedang studi di UKI yaitu; Ayu Azhari yang kala itu menyumbangkan beberapa lagu.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama bersama dengan juru bicara tim pemenang Ahok-Djarot, Sophia Latjuba, yang juga merupakan mahasiswi Jurusan Ilmu Politik UKI yang sekiranya dijadwalkan hadir pada hari itu, ternyata tidak dapat hadir dikarenakan kesibukannya menghadiri kegiatan lain.

Pada malam hari, seluruh keluarga besar UKI dihibur oleh penyanyi yang juga merupakan alumni Fakultas Sastra UKI, Joy Tobing.

Joy tampil membawakan beberapa buah lagu serta mengajak beberapa mahasiswa, alumni, dan dosen serta karyawan menyanyi dan menari. Selain itu ada pula penampilan dari Trio Pernandoz.

(VIC)

 

IKLAN

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.